Selasa, 20 Juli 2010
daun jatuh, karena angin bertiup atau karna pohon tak ingin daun tetap tinggal?
Pernah gak denger kalimat "daun jatuh, karena angin bertiup atau karna pohon tak ingin daun tetap tinggal?".
Peristiwa daun jatuh mungkin sama sekali bukan sesuatu yang menarik. Bukan kejadian luar biasa kayak gempa bumi, tsunami, bom, ato cicak pup di sup ayam. Daun jatuh dari pohon biasaaaa sekali, gak peduli deh.
Tapi, suatu ketika dimana langit biru cerah, awan berarak (maafkan bila sedikit lebay), gw dapet imel dari seseorang (maaf gw lupa, tapi siapapun, terima kasih sekali) yang isinya mencoba menggali makna apa sih yang ada di balik peristiwa jatuhnya daun dari sebatang pohon.
Daun jatuh mungkin diterbangkan angin. Tapi bukan tidak mungkin sang daun jatuh karna pohon tak mempertahankan kehadiran si daun.
Gini deh, kita coba analogiin daun itu sebagai orang. Dan kita adalah pohon. Daun adalah bagian dari pohon. Tanpa kita sadari, daun memberi arti dalam hidup pohon, tapi mungkin gak disadari kehadirannya. Kita gak ngerasa dia ntu bener-benar ada, benar-benar dekat di kondisi apapun yang kita hadapi.
Sekuat-kuatnya orang nunggu, pasti ada batesnya. Sekuat apapun orang tersebut mencoba bertahan, pasti akan sampai pada titik dimana hati itu udah gak sanggup lagi menahan semuanya. Lelah berharap.
So.. Kita gak bisa menyalahkan angin yang akhirnya menerbangkan daun dan membawa daun pergi jauh. Bertanyalah sama diri sendiri, sudahkah kita melakukan sesuat yang dapat membuat sang daun terus tetap bersama kita? Atau justru kita malah berbuat sesuatu yang membuat daun memilih dirinya diterbangkan oleh angin.
Jangan tunggu sampai angin meniupkan daun pergi. Sekali daun pergi, dia akan terbang jauh. Mungkin tak kembali. Bila sudah begini, jangan coba-coba bilang menyesal. Lebih baik, jedotin kepala ke dinding (don't try this at home).
Whahahah… lo gak ngerti yang gw tulis. Sama. Gw juga… :P. Tapi intinya adalah, mumpung kesempatan masi terbuka lebar, do somethin' untuk seseorang yang sangat berharga tapi kehadirannya sering kita abaikan selama ini. Jangan tunggu angin berhembus. Sekali angin berhembus, semuanya sudah terlambat.
Siapa orang teristimewa saat ini buat lo? Ortu, suami, istri, kakak, adik. Whoever. Katakan sekarang bahwa kamu mencintai mereka, mereka sangat berharga, dan lo ingin mereka tetep ada mendampingi lo.
Nah..
Kesimpulan diatas apa ya??bingung juga
Hanya ingin berbagi dan memahami
Silahkan anda mencari makna tersebut sesuai hati nurani anda..
Selamat berfikir .
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar