Jumat, 30 Juli 2010

Perbedaan Cinta Antara Pria dan Wanita

Saya pernah membaca mengenai artikel yang menurut saya benar-benar perlu kita pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup kita.

Artikel ini menggugah pandangan saya dalam memilih dan memutuskan pasangan hidup.
Saya beruntung membaca artikel ini, dan saya mau berbagi dengan Saudara semua mengenai artikel ini.
Semoga memberikan berkat juga untuk Saudara semua.

================================================================

Cerita ini dibuat oleh seorang pria :
Adik wanita saya jatuh cinta pada seorang pria.
Sayangnya pria ini mencintai wanita lain, dan tidak berminat pada adik wanita saya, padahal adik saya cukup cantik, pandai dan baik.

Adik saya berusaha menarik pria (A) tersebut dengan memberi perhatian, terkadang memasak untuk dia, dan lainnya.
Tapi pria ini tetap tidak bergeming. Pada saat yang bersamaan, ada pria mencintainya.
Adik saya tidak tertarik dengan pria ini (B). B tidak peduli, dia tetap memberikan perhatian, mau mendengarkan, memberikan hadiah-hadiah seperti bunga, coklat, dll.

Sebetulnya ada wanita lain yang mengejar pria B, tapi sayangnya si pria B tidak bergeming.
Matanya hanya melihat adik saya. Karena itulah, akhirnya adik saya memutuskan untuk menikah dengan pria B.

Setelah pernikahan, mereka dikarunia beberapa anak, dan adik saya makin lama makin bahagia.
Suaminya selalu menempatkan dia pada urutan nomor satu, memberikan hadiah-hadiah dan kejuta-kejutan manis, memasak untuk dia, selalu ada sebagai tempat curahan, memberikan kebutuhan adik saya lahir dan batin.

Tentunya sebagai wanita, adik saya menjadi jatuh cinta dan semakin cinta dengan pria tersebut.



Cerita kedua adalah teman wanita saya. Dia mencintai seorang pria (C). Pria C ini sangat ganteng. Banyak menarik perhatian wanita, termasuk teman wanita saya.

Dia mengejar pria ini tanpa mengenal lelah, memberikan perhatian, berkunjung ke rumah pria tersebut, bergaul dengan teman-temannya. Tapi pria C tidak mencintai teman wanita saya, dia mencintai wanita lain.

Karena satu dan lain hal, akhirnya teman wanita saya berhasil menikah dengan pria C, walaupun pria ini tidak mencintai dia. Dia memiliki pria ini sekarang. Setelah pernikahan, wanita ini bertambah kurus, mukanya tidak berseri, dan selalu terlihat tertekan. Dalam pernikahannya, pria C tidak pernah memberikan perhatian, terkadang pulang malam, dan mempunyai wanita lain dalam pernikahan.

Kehidupan pernikahannya tidak bahagia. Dia mencoba dengan menambahkan anak, tetap pria C ini tidak peduli setelah mereka mempunyai lebih banyak anak. Hati dan pikiran pria ini selalu pada wanita lain, wanita yang dicintainya.



Kesimpulan yang saya dapat dari cerita ini adalah Pria adalah mahkluk yang berinisiatif dalam percintaan, pria suka mengejar, dan mendapatkan.

Sedangkan wanita adalah mahkluk yang bisa belajar untuk jatuh cinta atau bisa jatuh cinta kemudian apabila diperlakukan dengan baik dan penuh cinta.
Jadi dalam pernikahan idealnya memang kedua pihak saling mencintai.

Tapi jika tidak, alangkah baiknya jika pria yang mencintai terlebih dahulu, karena cinta seorang pria tidak bisa dibangun. Dan jika pria mencintai seorang wanita, percayalah memang dia akan menempatkan wanita tersebut seperti ratunya, berusaha memberikan yang terbaik dan selalu berusaha membahagiakan wanita tersebut.

Sebagai wanita, ingatlah untuk memilih pria yang mencintai kita. Tentunya setidak menariknya seorang wanita, pasti setidaknya da seorang pria pernah menyatakan suka pada wanita tersebut.

Menegakkan Shalat dan Mengaji adalah Cara Tepat Agar Hantu Tidak Masuk Rumah

Hantu, Jin, Tuyul, dan sebagainya adalah beberapa jenis makhluk halus yang ada di Indonesia. Keberadaannya adalah wajar karena Allah menciptakan mereka sebagaimana manusia. Akan tetapi kita harus mengerti dan paham bahwa penampakan mereka hanyalah fitnah.

Karena, secara kasat mata manusia pada umumnya tidak mampu melihat. Hanya orang-orang tertentu yang mampu. Jika kita melihat atau merasakan keanehan di lingkungan kita, kemungkinan itu benar adanya. Sebagian orang percaya bahwa hantu menyerupai dan berukuran seperti manusia. Namun sebagian orang berpendapat bahwa hantu memiliki bentuk seperti hewan. Hantu ada setelah roh dalam jasah keluar dari tubuh manusia. Dengan demikian bentuk atau wujud hantu menyerupai bayang-bayang atau seperti kabut.

Untuk melindungi kita atau rumah kita dari gangguan makhluk halus sangat sederhana dan sudah sangat jelas sekali dalam Al-Qur’an, bahwa kita sering menghiasi rumah kita dengan sesuatu yang baik-baik, seperti menegakkan shalat 5 waktu, tadarus, mengaji ayat-ayat Allah.

Hal ini bertujuan untuk melindungi agar hantu atau makhluk ghaib lainnya tidak menggangu atau menghuni rumah kita. Hal ini juga ampuh untuk memberikan sinar bagi rumah kita. Karena sesuai janji-Nya barang siapa yang melantunkan Ayat-Ayat-Nya dan menegakkan shalat maka akan diberi perlindungan dari apapun.

Cara kedua adalah kita harus sering tinggal di rumah kita dalam jangka waktu lama. Jika kita demikian, maka hantu akan senang tinggal di rumah yang sepi tidak ada kegiatan dan kehidupan, dan lain sebagainya. Demikian tips sederhana namun ampuh. Dan perlu diingat bahwa kita, manusia adalah manusia yang paling sempurna dan derajatnya lebih tinggi. Allahua’lam bissawaf….

Kamis, 29 Juli 2010

Wanita di OTAK KU (lelaki)



Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi.

Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak.
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul/udel terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada indah/montok menantang!"

Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang.
Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi.
Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk menikmati "aset berharga" yang mereka punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi.

Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda
menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki normal di jaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggungjawabkan nantinya di Akhirat. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?

So, saudaraku muslimah berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempesona dan tentunya sejuk dimata lelaki.


Dan Wanita muslim tidak akan terlihat jelek jika ia menggunakan jilbab

Hanya ingin berbagi,dan tidak ada maksud apa² dari tulisan ini.
Terima Kasih..

Sumber

Selasa, 27 Juli 2010

Cinta

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

Sumber

Jumat, 23 Juli 2010

Fatwa Mahzab "Selebritis": "Sebarkan 3 F & 3 G Untuk Kaum Muda Muslimin" ( Pesan Penting Dari Yahudi )

Semoga Sahabat "Kembang Anggrek" semua selalu berada dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Apa yang kita cemaskan di atas adalah benar adanya (Tentang Perang Pemikiran) dan menjadi kecemasan para pejuang-pejuang dakwah Islam di mana pun sekarang ini. Perang yang dilancarkan musuh-musuh Islam digelar dalam berbagai cara dan di berbagai medan. Ada perang yang menggunakan peluru tajam dan bom, namun ada pula perang yang menggunakan gaya hidup (life-style), yang dalam materi-materi keislaman dikenal dengan istilah Perang Pemikiran atau Perang Kebudayaan (Ghouzwul Fikri). Barat sendiri mengenal istilah itu dengan istilah Perang Peradaban yang dihaluskan menjadi ‘Benturan Peradaban’ (The Clash of Civilization).

Perang Pemikiran yang dilancarkan musuh-musuh Islam antara lain dengan menjerumuskan generasi muda Islam menjadi generasi muda yang suka berfoya-foya, enggan bekerja keras, dan berpikiran sekuler dengan menjadikan orientasi hidupnya demi mengejar kenikmatan kehidupan dunia semata.

Tujuan hidup adalah menjadi kaya raya, terkenal, dan populer.

Hal ini sudah lama dirancang oleh Yahudi, di antaranya dimasukkan ke dalam Protocol of Zions yang disahkan menjadi agenda gerakan Yahudi Internasional paska Kongres Zionis Internasional di Swiss tahun 1897 (Protocol ini aslinya terdiri dari 25 pasal, namun kini menjadi 24, silakan search sendiri karena sangat mudah mendapatkannya di internet).

Lalu hal tersebut ditegaskan lagi oleh Samuel Zweimer, Ketua Umum Asosiasi Agen Yahudi pada sambutan pembukaan Konferensi Yerusalem (1935), di mana hadir para utusan agen yahudi dari seluruh dunia.

Dalam pidatonya yang juga bisa dicari di internet, Zweimer antara lain menyatakan:
…yang perlu saudara-saudara perhatikan adalah bahwa tujuan misi yang telah diperjuangkan bangsa Yahudi dengan mengirim saudara-saudara ke negeri-negeri Islam, bukanlah untuk mengharapkan kaum muslim beralih ke agama Yahudi atau Kristen. Bukan itu. Tetapi tugasmu adalah mengeluarkan mereka dari Islam, menjauhkan mereka dari Islam, dan tidak berpikir mempertahankan agamanya. Di samping itu saudara-saudara harus menjadikan mereka jauh dari keluhuran budi, jauh dari watak yang baik.

Oleh karena itu, tugas saudara adalah membuka jalan agar kekuatan kolonial mampu menerobos benteng negeri Islam. Cara ini telah Anda lakukan dengan baik seratus tahun lalu. Kita dan seluruh saudara kita sangat gembira dengan hasil perjuangan saudara selama ini.

…Sarana yang telah saudara-saudara bawa saat ini ternyata mampu mengubah pikiran dunia mengikuti kita. Itulah jalan yang telah saudara-saudara perjuangkan dengan susah payah untuk mengeluarkan kaum muslimin dari agamanya. Kini saudara-saudara telah berhasil mencetak kader-kader dari berbagai macam bangsa yang tidak mengenal hubungannya dengan Allah dan memang mereka tidak ada keinginan sedikitpun untuk mengerti tentang-Nya.

Saudara-saudara telah mengeluarkan kaum muslimin dari agama mereka, sekalipun mereka tetap enggan memakai baju yahudi atau baju kristen. Gaya hidup seperti itulah sasaran perjuangan kita, yakni para pemuda Islam yang malas, enggan bekerja keras, cenderung berfoya-foya, hanya gemar mempelajari segala hal yang berkaitan dengan sensualitas dan nafsu syahwat, bekerja semata-mata demi mengejar kekayaan material dunia semata, memburu jabatan, memuaskan nafsunya, dan sebagainya.
Kini tugas saudara-saudara telah terlaksana dengan amat baik. Saudara-saudara telah mengagungkan agama kita semua, agama yahudi.

Saudara-saudara patut mengetahui bahwa para tetua kita sangat gembira dengan segala apa yang telah saudara-saudara hasilkan. Oleh sebab itu, lanjutkanlah perjuanganmu demi risalah agamamu. Semoga saudara-saudara semua mendapat berkat dari Tuhan kita, Elohim, Allah yang Maha Suci dan Maha Agung. Lanjutkanlah perjuangan ini hingga dunia benar-benar terberkati…”


Terkait dengan hal tersebut, lebih kurang dua tahun belakangan ini, jika kita cermati kehidupan remaja di berbagai kota besar, terdapat fenomena baru yakni berbondong-bondong mereka pergi ke suatu tempat di pagi hari, bahkan sejak ba’da subuh, untuk menyaksikan konser musik yang biasanya di gelar di pelataran parkir sebuah pusat perbelanjaan atau tempat keramaian lainnya.

Kita bisa melihat, sejak pagi hari, berbagai stasiun teve di negeri ini sudah mencekoki kita dengan berbagai acara konser seperti Inbox, Dahsyat, Derings, Playlist, dan sebagainya. Lalu ada pula Missing Lyrics dan lain-lain. Dan kian kemari, lebih dari 90% acara teve, merupakan acara yang konyol, tidak mendidik, mempromosikan kekerasan, dan sama sekali tidak bermanfaat, seperti berbagai sinetron, reality-show macam termehek-mehek (yang sering sudah direkayasa), musik, dan acara “hiburan” seperti Extravaganza dan semacamnya.

Fenomena ini bagi kebanyakan orang memang tidak terlalu dipusingkan. Namun ketahuilah bahwa di suatu tempat di belahan bumi ini, musuh-musuh Islam tengah tertawa bahagia melihat kondisi saudara-saudara kita ini yang setiap hari disibukkan oleh “Kebudayaan Sampah” ini.

Diam-diam, tanpa disadari banyak orang, umat Islam di negeri ini memang tengah dilemahkan. Generasi muda Islam dibius dengan berbagai budaya pop, antara lain lewat musik sebagai pintu gerbang emas serangan budaya. Sedang generasi yang lebih tua, diserang dengan hal-hal yang lebih dahsyat. Salah satunya dengan kenikmatan hidup duniawi, baik harta, tahta, maupun perempuan, bujukan ideologi, dan sebagainya. Salah satu faktanya, bukan ilusi lagi, adalah bagaimana kenyataan jika sebagian orang-orang yang selama ini disebut sebagai “pemimpin umat” malah bersekutu dengan kaum kafirin dan liberalis dalam memilih imam. Semua itu dilakukan demi kenikmatan duniawi semata dengan berdalih macam-macam, baik dalih rasionalis maupun agamis. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah memberikan loyalitasnya pada pemimpin kaum Quraisy sedikit pun.

Jika dulu dan sampai sekarang Barat menyerang umat Islam dengan 3G (Gold, Glory, dan Gospel), maka Barat sekarang juga menyerang umat Islam lewat 3F (Food, Fashion, and Fun). Dalam bukunya, Jihad vs McWorld, Benjamin R. Barber mengatakan jika apa yang terjadi di dunia hari ini adalah pem-Barat-an budaya (westernisasi), yang dilakukan Utara terhadap Selatan. MTV, McDonald, celana jeans, musik ska, dan R & B dan film-film Hollywood kini dinikmati oleh warga dunia ketiga. Budaya Barat tidak lagi milik segolongan orang Amerika, tapi sudah milik dunia. Termasuk negeri-negeri Islam. Apa yang menjangkiti dunia Islam hari ini adalah berkembangnya mazhab selebritis. Indikasinya adalah eksploitasi aurat dalam media massa, yang salah satunya snagat efektif melalui tayangan TV. Film-film seperti Beverly Hills, Dawson Creek, dan Melrose Place, dan juga sinetron-sinetron konyol dan tidak bermutu lokal Indonesia, seolah-olah tontonan maha penting bagi semua orang dibanding rubrik ilmu pengetahuan. Info Selebritis, atau gosip artis, seolah begitu berharga dibanding berita penting lainnya dalam kehidupan. Semua itu, bisa langsung masuk ke kamar kita secara bebas.

Ini merupakan fakta di dalam masyarakat kita. Salah satu hasilnya adalah, fenomena kebangkitan Islam yang pernah booming di sekitar tahun 1980-an, ternyata tidak menghasilkan sesuatu yang berarti. Secara politis umat Islam kalah total dengan kaum liberal, secara budaya demikian pula. Apa yang dihasilkan oleh gerakan Islam di Indonesia sekarang ini dalam bidang peradaban dan penegakan syariah? Secara kasat mata kita harus berendah hati untuk mengakui: NOL BESAR.

Dalam bidang pemikiran, gerakan Islam sekarang tidak ada satu pun yang melahirkan kelompok kajian strategis yang mumpuni dan besar, yang mampu mencerdaskan dan membuat umat-Nya kritis. Yang ada, gerakan Islam hanya melahirkan banyak sekali grup nasyid, yang asyik berdendang-ria dan masuk-keluar dapur rekaman. Malah banyak ustadz yang sekarang terobsesi jadi artis, sehingga salah satunya, tanpa risih mengadopsi lagu “Jablay” dan menjadikannya musik gambus dengan mengganti syairnya. Dia bergoyang-goyang sambil menyanyikan lagu “Jablay”tapi diganti liriknya. Mirip badut.

Akhirul kalam, inilah kondisi ril umat Islam sekarang. Memang, tidak bisa kita pungkiri juga, ada satu-dua generasi muda Islam yang cemerlang, namun secara keseluruhan, mereka tengah mabuk-kepayang oleh budaya sampah. Akankah mereka akan kita biarkan menjadi generasi sampah juga? Wallahu’alam bishawab. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Posted By H. A. S


Sumber 

R I D H A

Asalammualaikum warohmatulahi wabarokatuh...
Bismilahirohmanhirohim

Siap menghadapi apa pun yang akan terjadi . Apabila terjadi satu-satuNya langkah awal yang harus di lakukan adalah mengolah hati kita agar Ridha / Rela akan kenyataan yang ada .Mengapa demikian ? Karena walaupun dongkol , uring - uringan , dan kecewa berat namun tetap saja kenyataan itu sudah terjadi , Maka , lebih baik hati kita ridha saja menerima -Nya .

keridhaan manusia, bukan keridhaan Allah. Padahal Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam telah memperingatkan kita semua dari sikap timpang semacam ini dalam sabda beliau,

"Barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan (mengacuhkan) kebencian manusia maka Allah mencukupkannya dari beban manusia, dan barangsiapa yang mencari ridha manusia dengan (mengesampingkan) kemurkaan Allah maka Allah akan menguasakan manusia atas dirinya." (HR. at-Tirmidzi no. 2414 dan dishahihkan oleh al-Albani).

MIsalnya , kita memasak nasi , tetapi gagal dan malah menjadi bubur .Andi kata kita mutahkan kemarahan , tetap saja nasi telah menjadi bubur , dn tidak marah pun tetap saja menjadi bubur . Maka , daripada marah menzalimi orang lain dan memikirkan sesuatu yang membuat hati mendidih , lebih baik pikirn dan tubuh kita disibukkan pada hal yang lain , seperti mencari bawang goreng , ayam , cakwe , seledri , keripik , dan kecap supaya bubur nya tersebuat bisa dibuat bubur ayam special .Dengan demikan , selain perasaan kita tidak lagi sengsara , nasi yang gagal pun tetap bisa dinikmati dengan lezat .

Di setiap masalah yang membuat kita menjadi kesal pasti tersimpan hikmah di balik kemarahan kita , tetapi bagaimana kita menjalankan hal ini , coba kalain belajar dari cerita nasi menjadi bubur ..


Setiap manusia di wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang di ridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala . Kondisi hati tenang dn Ridha in sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif , optimal dan bermutu ..

Perlu ditekankan, bahwa di samping berdo’a, harus dilakukan ikhtiar gigih tanpa kenal putus asa. Setelah itu kita bertawakal kepada Allah. Dia Yang Maha Mengetaui apa yang baik buat kita. ''Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.'' (QS Al-Baqarah [2]: 216).


Sungguh banyak sekali kita temukan kesalahan berpikir , yang tidak menambah apapun selain menyengsarakan diri . Ketahuilah , hidup ini terdiri berbagi episode yang tidak monoton .Ini adalah kenyataan hidup , kenanglah perjalanan hidup kita yang telah lalu dan kita harus benar-benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada .


Allah berfirman, ''Siapa-siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, maka Dia melapangkan dadanya. Dan siapa-siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka Dialah menjadikan dadanya sesak dan sempit'' (Q. S. 6: 125).


Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam sendiri, disebut Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai orang yang telah dilapangkan dadanya (Q.S. 94: 1).

Menurut Muhammad Ali al-Shabuni dalam buku tafsirnya Shafwat al-Tafasir, yang dimaksud dengan dilapangkan dadanya ialah bahwa hati Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah dipenuhi dengan iman, diterangi dengan cahaya kebajikan dan kebenaran, serta disucikan dari berbagai kotoran dan dosa-dosa. Di dalam dada yang lapang dan hati yang bersih itulah bersemayam iman dan takwa. 'Tempat takwa itu di sini!'' sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam , sambil menunjuk ke dadanya.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin 'Amr dibikin penasaran oleh ''keistimewaan'' salah seorang Anshar. Pasalnya, setiap kali melihat orang itu,Nabi Shallallahu alaihi wasallam selalu berkata, ''Ini dia calon penghuni surga!'' Setelah diteliti dan diselidiki, Abdullah menjadi tahu keistimewaan orang itu. Dia adalah orang yang bersih hati dan lapang dada. (H.R. Ahmad).


Orang yang bersih hati dan lapang dada, seperti dikemukakan di atas, tak lain adalah orang-orang yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenderunga
n buruk yang ada dalam dirinya, seperti rasa benci, dengki, iri hati, dan dendam kusumat. Sebaliknya, ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dalam dirinya menjadi kualitas-kualitas moral (akhlaq al-karimah) yang nyata dan aktual dalam kehidupannya.


Hanya orang yang lapang dada dan bersih hati seperti itu mampu dan sanggup mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, seperti dianjurkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam . Juga hanya orang seperti itu yang dapat merasa senang dan gembira apabila melihat umatnya mendapat kebaikan dan anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala .


Orang yang demikian itu pula yang kelak akan mendapat perlindungan dari Allah Subahanahu wa Ta'ala . Firman-Nya, ''(Ingatlah) pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih dan lapang.'' (Q.S. 6:89). Semoga kita menjadi orang yang selalu berlapang dada.


Hati yang ikhlas, jangan di selimuti dengan keluh kesah kaena semua itu tidak menyelesaikan masalah , bahkan bisa jadi memperparah masalah .

Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah. jika segumpal darah tersebut baik maka akan baik pulalah seluruh tubuhnya, adapun jika segumpal darah tersebut rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah segumpal darah tersebut adalah hati.” (Yang lebih benar untuk penyebutan segumpal darah (القلب ) tersebut adalah jantung, akan tetapi di dalam bahasa Indonesia sudah terlanjur biasa untuk menerjemahkan القلب dengan “hati” ( Imam Bukhari dan Muslim )


Maka hati bagaikan raja yang menggerakkan tubuh untuk melakukan perbuatan-perbuatannya, jika hati tersebut adalah hati yang baik maka seluruh tubuhnya akan tergerak untuk mengerjakan hal-hal yang baik, adapun jika hatinya adalah hati yang buruk maka tentunya juga akan membawa tubuh melakukan hal-hal yang buruk. Hati adalah perkara utama untuk memperbaiki manusia, Jika seseorang ingin memperbaiki dirinya maka hendaklah ia memperbaiki dahulu hatinya!!!

Wahai Saudaraku Ketahuilah, hati ini merupakan penggerak bagi seluruh tubuh, ia merupakan poros untuk tercapainya segala sarana dalam terwujudnya perbuatan. Hati laksana panglima yang memompa pasukannya untuk melawan musuh atau melemahkan mereka sehingga mundur dari medan peperangan. Karena hati disifatkan dengan sifat kehidupan dan kematian, maka hati ini juga dibagi dalam tiga kriteria yakni hati yang mati, hati yang sakit dan hati yang sehat.

Alloh berfirman “(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali mereka yang datang menemui Alloh dengan hati yang selamat (selamat dari kesyirikan dan kotoran-kotorannya).” (QS. Asy Syu’ara: 88,89)


Allah Subahnahu wa Ta'ala “Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang bila disebut nama Alloh gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allohlah mereka bertawakkal (berserah diri).” (QS. Al-Anfaal: 2)

Hati yang mati adalah hati yang tidak mengenal siapa Robbnya, ia tidak menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya, ia tidak menghadirkan setiap perbuatannya berdasarkan sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya. Hati ini senantiasa berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan dunia walaupun di dalamnya ada murka Alloh, akan tetapi hati ini tidak memperdulikan hal-hal tersebut, baginya yang terpenting adalah bagaimana ia bisa melimpahkan hawa nafsunya. Ia menghamba kepada selain Alloh, jika ia mencinta maka mencinta karena hawa nafsu, jika ia membenci maka ia membenci karena hawa nafsu.

Alloh berfirman:“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al Jaatsiyah: 23)

Wahai zat yang membolak-bolakkan hati, teguhkanlah hati kami diatas agamamu, wahai zat yang membolak-balikkan hati tuntunlah hati kami teguh di atas ketaatan kepada-Mu…

Yassarallaahu lanal khaira haitsuma kunna... Amin Allahuma Amin


Wassalam ,

Andi .Muhammad 
 

Rabu, 21 Juli 2010

Ya ALAAH . . KU INGIN JODOH YANG TERBAIK



JODOH ADALAH POTRET DIRI

Ungkapan ini tdk berelebihan kiranya,krn bukankah pepatah mengatakan:barang siapa menanam
dia akan memetik??? artinya dia akan menikmati hasil jerih payah yg dia usahakan
demikian juga seseorang yg berusaha menjadikan dirinya baik,menjaga dirinya dr hal-hal
yg jelek,dan terus meningkatkan kebaikan2 diri dia akn''memanen'' jerih payahnya
kalau diri kita mengingkan orang lain dalam hal ini calon jodoh kita yg baik.
diapun menginginkan untk dirinya calon jodohnya yg baik pula.maka tdk pas kiranya
jika kita berharap mendapat jodoh yg ''serba plus'' sementara kita membiarkan diri kita
''serba minus''.

Wajib untk kita selalu ingat bahwa jika kita ingin mendapatkan jodoh yg baik jadikan
diri kita baik terlebih dahulu allah swt.berfirman:''Wanita-wan
ita keji adalah untk laki-laki
yg keji,dan laki-laki yg keji adalah untk wanita yg keji (pula),dan wanita-wanita yg baik
adalah untk laki-laki yg baik dan laki-laki yg baik adalah untk wanita-wanita yg baik(pula)''
(QS.An-Nur:26).

Dalam ayat lain allah swt.berfirman:

''laki-laki yg berzinah tdk mengawini kecuali perempuan yg berzinah atau perempaun yg musyrik;
dan perempaun yg berzinah tdk di kawini kecuali oleh laki-laki yg berzinah atau laki-laki yg
musyrik;dan yg demikian itu di haramkan bagi orang2 mukmin''(QS.An-Nur:3).

kalau ada yg bertanya : mengapa ada istri nabi yg durhaka,semisal istri nabi Luth dan nabi
Nuh...???Di sini kita tdk melihatnya dr sisi yg baik untuk yg baik ,akan tetapi kita khususnya
wanita bisa mengambil pelajaran bahwa kita hendaknya bersemangat dlm beramal shaleh
krn kedudukan orang2 terdekat kita semisal pasangan hidup yg shaleh tdklah menjamin
keselamatn diri kita dr azab allah.

Dan jangan lupa terkadang kita d uji dngn orang2 terdekat kita..
kalau istri nabi saja bisa seprti itu,apakah tdk mungkin lg istri kita...???
ketika kita menyadari hal ini,
maka semestinya sejak awal kita mencari yg terbaik dngn harapan akn terus baik
dan bahkan meningkat kebaikkannnya,dan tentu saja hendaknya mendorong kita
untuk menjadi lbh baik dan terus memperbaiki diri Bukankah blm tentu pasangan seseorang baik,
meski dia tergolong orang yg baik...???apakah lagi jika dia tdk termasuk orang yg baik...???


*JANGAN HARAP TERIMA JADI*

Dalam segala hal,kita di tuntut untk banyak belajar .orang tua khususnya ibu,begitu susah
payah mendidik balitanya agar bisa mengenakan pakaian sendiri,mengembalikan mainan
ke tempatnya semula,tdk sembarangan membuang sampah,mencuci tangan sebelum n sesudah makan dan seterusnya...:
baru kemudian dia bisa besenang hati melihat si kecil tumbuh menjadi
anak yg baik dan membanggakan.

Demikian juga seorang suami or istri,tdk bisa mengharap pasangannya menjadi istri or suami
yg semakin baik,tnp berusaha membantu pasangannya untk itu,ketika seorang laki-laki
dan perempuan bertemu dalam suatu pernikahan,masing2 datang dngn kelebihan dan
kekurangan yg di sandangnya,kelebihan patut di syukuri,adapun kekurangan jangan di sesali.
bahkan hendaknya di usahakan bersama untk menguranginya or bahkan menghilangkannya
jika itu memungkinkan jika tdk khususnya apabila berkaitan dngn fisik maka memunculkan
kelebihan2 baru yg lbh berarti drpada mempersoalkan kekurangan yg tdk mungkin lg di perbaiki.
itu setelah pernikahan sebelum pernikahan...???
jangan pernah berharap calon jodoh yg sempurna.kenyataannya memang tdk ada pribadi yg
sempurna yg terpenting,kedua pihak yg hendak menikah adalah pribadi yg siap
dan punya motivasi berubah menjadi lebihi baik.syukur-syukur sudah punya track record yg bagus.


*AKUI KELEMAHAN DIRI SENDIRI*

Ketika melihat diri,mesti jujur kita akui bahwa kita adalah hamba yg dha'if mungkin sekali segala
yg tampak setelah proses ta'aruf syar'i atau terdenger tentang seseorang yg sedang
kita bidik untk di jadikan pasangan hidup adalah serba indah tak bercacat sedang apa yg
di balik itu yg tdk sampai ke mata n telinga kita,kita tdk mengetahuinya bahkan orang yg
kita anggap tedekat dngn si dia pun blh jd tdk ngeh...Taruhlah si dia itu memang sprt apa yg
kita lihat dan kita denger.tetapi bukankah si dia boleh jd baik bagi orang lain dan tdk
baik bagi kita...???tidakkah kita pernah mendengar ada pasangan suami-istri yg bercerai gara2
lama tdk mendapat keturunan setelah masing2 menikah lagi ternyata masing2 di anugerahi
keturunan lalu mesti gimana....???

Sikap yg terbaik tentu saja kita bertanya kepada yg maha mengetahui Dialah ALLAH dzat yang
maha berkuasa atas segala sesuatu ALLAH berfirman,

''.........Boleh jadi km membenci sesuatu padahal itu baik bagimu,dan boleh jadi km mencintai sesuatu

padahal ia buruk bagimu,ALLAH maha mengetahui ,sedangkan kamu tdk mengetahui'' (QS.AL-Baqarah:216).

Adalah suatu yang wajar jika setiap kita menginginkan jodoh kelak di kemudian hari
seorang yang sempurna di sana sini.akan tetapi apakah setiap orang akan mendapatkannya???
Bagaimana agar keinginan itu tdk sekedar angan2 saja????
Bagaimana pula jika ternyata kelak realita tak seindah mimpi dan angan yang kita bayangkan...???
 
Adapaun caranya telah di ajarkan oleh Rasulullah saw.yaitu shalat istikharah lengkap dngn do'anya
So'ingin jodoh yg baik....??? perbaiki diri,jangan menghayal yang tdk2,jangn berharap yg
berlebihan ,banyak2 berdo'a,dan jangn lupa bertanya kepada yang maha tahu dan
maha kuasa semoga dapat jodoh yang terbaik....!!! amin....amin
 

Selasa, 20 Juli 2010

Jika pada Akhirnya



Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
sedang ketegaran akan lebih dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa tidak dinikmati saja,
sedang ratap tangis tidak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah benci dan marah akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diumbar sepuas rasa,
sedang menahan diri adalah lebih berpahala.



Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
sedang tobat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti membusung dada,
sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
sedang memberi akan lebih banyak memiliki arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti dirasakan sendiri,
sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Untuk yg merasa menderita, sedih, kecewa, menyesal, dan gagal
Tetap semangat, hadapi semua itu..
Ayoo..Bangkit Saudara ku
Anggap saja itu sebuah Ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Ingat..Allah tidak akan menguji umatnya melebihi batas kemampuan dari umat itu sendiri
Tetap tersenyum dan berdo'a
Wassalam...

Sumber

daun jatuh, karena angin bertiup atau karna pohon tak ingin daun tetap tinggal?



Pernah gak denger kalimat "daun jatuh, karena angin bertiup atau karna pohon tak ingin daun tetap tinggal?".

Peristiwa daun jatuh mungkin sama sekali bukan sesuatu yang menarik. Bukan kejadian luar biasa kayak gempa bumi, tsunami, bom, ato cicak pup di sup ayam. Daun jatuh dari pohon biasaaaa sekali, gak peduli deh.

Tapi, suatu ketika dimana langit biru cerah, awan berarak (maafkan bila sedikit lebay), gw dapet imel dari seseorang (maaf gw lupa, tapi siapapun, terima kasih sekali) yang isinya mencoba menggali makna apa sih yang ada di balik peristiwa jatuhnya daun dari sebatang pohon.

Daun jatuh mungkin diterbangkan angin. Tapi bukan tidak mungkin sang daun jatuh karna pohon tak mempertahankan kehadiran si daun.

Gini deh, kita coba analogiin daun itu sebagai orang. Dan kita adalah pohon. Daun adalah bagian dari pohon. Tanpa kita sadari, daun memberi arti dalam hidup pohon, tapi mungkin gak disadari kehadirannya. Kita gak ngerasa dia ntu bener-benar ada, benar-benar dekat di kondisi apapun yang kita hadapi.

Sekuat-kuatnya orang nunggu, pasti ada batesnya. Sekuat apapun orang tersebut mencoba bertahan, pasti akan sampai pada titik dimana hati itu udah gak sanggup lagi menahan semuanya. Lelah berharap.

So.. Kita gak bisa menyalahkan angin yang akhirnya menerbangkan daun dan membawa daun pergi jauh. Bertanyalah sama diri sendiri, sudahkah kita melakukan sesuat yang dapat membuat sang daun terus tetap bersama kita? Atau justru kita malah berbuat sesuatu yang membuat daun memilih dirinya diterbangkan oleh angin.

Jangan tunggu sampai angin meniupkan daun pergi. Sekali daun pergi, dia akan terbang jauh. Mungkin tak kembali. Bila sudah begini, jangan coba-coba bilang menyesal. Lebih baik, jedotin kepala ke dinding (don't try this at home).

Whahahah… lo gak ngerti yang gw tulis. Sama. Gw juga… :P. Tapi intinya adalah, mumpung kesempatan masi terbuka lebar, do somethin' untuk seseorang yang sangat berharga tapi kehadirannya sering kita abaikan selama ini. Jangan tunggu angin berhembus. Sekali angin berhembus, semuanya sudah terlambat.

Siapa orang teristimewa saat ini buat lo? Ortu, suami, istri, kakak, adik. Whoever. Katakan sekarang bahwa kamu mencintai mereka, mereka sangat berharga, dan lo ingin mereka tetep ada mendampingi lo.

Nah..
Kesimpulan diatas apa ya??bingung juga
Hanya ingin berbagi dan memahami
Silahkan anda mencari makna tersebut sesuai hati nurani anda..
Selamat berfikir .

Sumber

Senin, 19 Juli 2010

Janganlah Menjadi Gelas Dalam Hidup Ini


Seorang guru mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

Kenapa kau selalu murung, nak?

Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?

Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ? sang Guru bertanya.

Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. ?Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.

Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.

Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu, kata Sang Guru. ?Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.

Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.

Bagaimana rasanya?? tanya Sang Guru.

Asin, dan perutku jadi mual, jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

Sekarang kau ikut aku.Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.?

Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

Sekarang, coba kau minum air danau itu,kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.


Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, Bagaimana rasanya??

Segar, segar sekali,kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana . Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.

Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.

Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi??

Tidak sama sekali,kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

Nak, kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Tuhan, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.?

Si murid terdiam, mendengarkan.

Tapi Nak, rasa asin dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan hati dalam dadamu itu jadi sebesar danau....

Dan selalulah bisa mempunyai hati yg selalu bisa mengucap syukur untuk segala hal yg terjadi dalam hidup kita.

Silahkan anda mencari tau apa makna dari cerita tersebut . .

MENUNGGU DATANGNYA CINTA

Ketika cinta tidak lagi mampu mengerti sebuah perbedaan antara yang benar dan yang salah maka tidak ada lagi sebuah penalaran yang tidak lumrah dalam diri kita,selama itu pula pemikiran kita akan selalu mengedepankan sebuah rasa yaitu ''CINTA'' tanpa melihat sebuah kebenaran.





Segala perhatian kadang tidak lagi jadi kebahagiaan saat ke putus asaan menyelimuti segala persoalan dalam hidup.Ibarat roda yang terus berputar bahwa kita kadang berada di atas penuh ke suka citaan tapi ada kalanya kita jauh berada jauh di bawah tertindas begitu menyakitkan.

Hari ini saya merasakan begitu kejenuhan tanpa kepastian. Tanpa adanya sebuah berita entah itu kegembiraan ataukah kedudukan,semakin lama semakin menjenuhkan,kebosanan, kebosanan terus menggelayut dalam hati meski seribu cerita penuh canda tawa tak mampu juga menghapus rasa kesepian.

Kesepian akan sebuah cinta , cinta yang tak pernah menemukan jalan keluarnya karena kita membiarkan cinta itu berada dalam hati kita.
Bersemayam dan bermuara di hati kita sendiri.semakin kita melepaskan,semakin menyakitkan apa yang tengah kita rasakan,bukan menyakitkan karena cinta itu sendiri akan tetapi menyakitkan karena cinta itu tidak pernah menyapa hati kita lagi,seolah-olah pergi menjauh dari diri kita.

Antara penantian yang penuh kejenuhan adakah sepercik asa yang aku dapat mengobati serpihan - serpihan sayatan luka itu ataukah malah semakin menganga luka itu harus aku jalani ?wallahu a'lam bishawwab,

Datang menemui aku di sini jauh dalam lubuk hati yang paling dalam, menyapa kesepian tanpa batas entah sampai kapan aku sanggup menjalaninya,kembali dan kembali lagi wallahu a'lam kunanti hadirnya cinta itu disini . karena aku masih akan tetap selalu di sini menanti dan menanti....

MARI BELAJAR SUNAH - SUNAH RASULULLAH SAW TENTANG ETIKA BERBICARA

ETIKA BERBICARA


1. Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An-Nisa: 114).


2. hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat dide-ngar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.


3. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyatakan: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).


4. Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu 'anhu di dalam hadisnya menuturkan : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar".(HR. Muslim)


5. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).


6. Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu 'anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya". (Mutta-faq'alaih).


7. Menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mu'min itu bukanlah pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya". (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).


8. Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu 'anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).


9. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).


10. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.


11. Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.


12. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.


13. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan). (Al-Hujurat: 11).

Rabu, 14 Juli 2010

hebatnya SELINGKUHAN

Pacar memberimu senyuman...
Tapi selingkuhan memberimu kebahagiaan. . .

Pacar akan menceritakan yang tidak benar tentang diri mu,
Tapi selingkuhan akan tutup mulut dengan semua kesalahan mu. . .

Pacar hanya menerima kelebihan mu
Tapi selingkuhan akan menerima kekurangan mu. . .

Pacar datang di saat kamu tertawa bahagia,
Tapi seorang selingkuhan akan datang saat kamu berderai Air Mata...

Maaf buat yg pernah terselingkuhkan :)

Rabu, 07 Juli 2010

sedikit bercerita


PESAN IBU
 
Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"

"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.

Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."

Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

==========================


Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.
 
 

sedikit bercerita

Dalam Ketidakbersyukuran


oleh : Lisa Umami
“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.”
Mungkin kita akan membela diri bahwa wajar terkadang kita berkeluh kesah atas hidup ini. Tangis, airmata, luka dan kepedihan, seringkali membutakan hati akan arti keindahan karunia Ilahi. Bukan…bukan makudku berkeluh melalui tulisan ini. Tapi berharap ini akan menjadi nasehat terbaikku, yang juga ingin kubagi padamu kawan. Hingga ketika aku lupa nasehatku sendiri, maka engkaupun dapat mengingatkanku. Bahwa kita dapat saling mengambil pelajaran atas kesalahan demi kesalahan yang seringkali dan seringkali terulang. Tapi lihatlah, dengan cinta dan kemurahan-Nya, tak sedikitpun membuatNya lantas membenci hamba yang diciptaNya.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS.Al Ma’arij : 19-21).

Pernahkah kau merasa tertakdir tak seperti umumnya kehidupan orang lain. Tumbuh bukan dengan apa yang menjadi keseharusan. Hingga tiada kau rasakan fajar berbinar menyambut hangat mentari pagi, dan kau tak mampu bernyanyi bersama kicau burung yang bersenandung. Kemudian senja yang harusnya dapat kau jadikan dermaga untuk menumpahkan rasa namun kaurasa hambar, datar dan nanar. Mungkin kau akan menyebutku melankolis kawan. Tak apa, karena aku hanya ingin berbagi denganmu. Ah…kurasa hanya diri kita sendiri yang benar-benar tau apa yang kita rasakan.




Namun ketika ketidakbersyukuran itu datang, dan tanpa sadar menjelma menjadi kekufuran-kekufuran kecil, seringkali pula tersempurnakan dengan ketidakikhlasan, dan ketidaksabaran. Yah… Syukur, Sabar dan Ikhlas. Tiga kata yang indah, teramat indah. Hingga ingin rasanya ku azzamkan dalam kalbu terdalam. Namun tak mudah, karena memang tiada pernah dapat terukur, dan karena itu bukanlah pula teori semata. Bahkan hakekatnya saja seperti apa, hanya Dia, Al Khabiir, yang Maha Mengetahui.


Setiap diri kita membawa takdirnya masing-masing. Bahwa semestinya kita bersyukur atas apa yang tidak ada pada diri kita, bukan hanya atas apa yang telah ada pada diri kita. Mudah untuk mensyukuri kebaikan demi kebaikan dalam hidup ini. Bahagia, tawa dan kegembiraan. Tapi seringkali tak mudah untuk bisa mensyukuri yang sebaliknya. Cobaan demi cobaan. Tangis, air mata dan kepedihan. Tapi tidakkah kita dapat merasakan, bahwa itulah wujud cinta dan kasih sayang Tuhan. Perlu waktu panjang untuk belajar tegar, berdiri tegak, dan bertahan dalam sabar yang seringkali memudar. Dan begitulah sifat dasar manusia. Bahwa manusia itu memang lemah dan rapuh.

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS.An Nisa : 28).

Namun betapa Allah teramat mencintai kita melebihi diri kita sendiri. Memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Karena Dia tahu betul mana yang terbaik bagi hambaNya. Dengan kesalahan Dia hendak menunjukkan mana yang benar. Dengan kepedihan Dia hendak mengajarkan kebahagiaan. Dengan airmata Dia akan menggantikan senyuman.

Dan kini dalam keyakinan bahwa Allah akan mengganti dengan yang jauh lebih indah, jauh lebih baik dan jauh lebih berharga. Bahwa Dia Al ‘Adl, Maha Adil, dan janjiNya adalah benar. Semoga Allah berkenan menjadikan kita orang-orang yang tidak melampaui batas. Hingga tidak berlebihan ketika bahagia, juga tidak berlebihan ketika sedih. Karena semuanya akan berlalu. Maka seharusnyalah, kita jalani semuanya dengan senyum tertulus, doa terikhlas, sikap terbaik dan langkah terindah. Amin.

Sumber

Senin, 05 Juli 2010

Untuk Seseorang yang ku Cintai karena Allah Dan Rasul-Nya

 
Hadirmu bagai sinar mentari pagi. Menerangi lorong kelam lagi sunyi yang selama ini ku lalui. Melenyapkan kedukaan yang bagai berkurun lama memenjara jiwaku dalam sepi. Terasa kini, bahagia ada di mana-mana. Hanya dirimu yang bertakhta di hati.

Pandanglah ke dalam mataku. selamilah jauh hingga ke dasranya. Pasti yang akan kau lihat adalah rinduku terhadapmu. Tapi, apakah getaran cinta yang meruntun hati hanya aku saja yang merasakannya?

Mengapa kau terus membisu pada ketika aku amat yakin yang aku bukan berbayang seorang diri? Aku tahu cintaku berbalas, tapi mengapa tak pernah sekalipun kau melafazkannya? Aku tahu perkahwinan bukan janji syurga. bukan janji bahagia, tapi sepenuh hati dan jiwa aku pertaruhkan.

Aku sangka kita berkongsi impian yang serupa dalam membina istana bahagia, tapi rupa-rupanya kehadiranku bagai tak bermakna apa-apa. Reaksimu dingin dan beku.

Menghampakan. Melontar diriku ke lembah duka nestapa.Sungguh kesucianku tak tercela, tapi. aku difitnah oleh siapa sehingga kau tak mahu 'menyentuhku'?

Aku ibarat musafir di padang pasir yang dahagakan setitis kasihmu. Menanti saat kau datang kepadaku dengan penuh rindu.

Aku tak mengerti, sandiwaramu. Rahsia apakah yang cuba kau sembunyikan hingga segalanya terus terpendam menjadi misteri?

cinta terhadap lawan jenis dan impian menggapai ridha Allah. Tidak diragukan lagi, inilah problem krusial dan dilematis setiap remaja muslimah yang ingin menjaga kesuciannya di tengah fitnah jaman yang serba permisif.

Dilema remaja muslimah yang berusaha menapak perjalanan batinnya secara manusiawi dengan keanggunan ruhani.tetapi cinta dengan tetap komitmen menjaga aturan agama.

Sebuah liku perjalanan cinta yang mendebarkan, mengharukan sekaligus sangat mengagumkan. Begitu dahsyatnya belaian sang cinta, justeru cinta menimbulkan energi dan kekuatan untuk semakin dekat kepada Tuhan. Akhirnya tidak ada pilihan lain bagi saya, kecuali sebuah keputusan untuk menunggu MU, sang bidadari hati, hanya di pelaminan. Bukan dengan berasyik masyuk dalam lamunan hayalan, cinta monyet atau pacaran yang membakar gejolak birahi setan.

saya bukan sekedar nekat meraih mimpi-mimpi indah dalam ikatan suci pernikahan. Tetapi ia berangkat dari sebuah motivasi besar untuk membangun rumah tangga dengan penuh tanggung jawab. Untuk sebuah kesucian, untuk sebuah kedamaian, untuk cinta dalam ikatan sakral dan untuk sebuah masa depan yang diridhai Tuhan. Ya, dengan kekuatan imannya, saya berani menanggung segala resiko dan konsekwensi kehidupan dan lika-liku cintanya, meski dalam usia yang masih remaja .
Laki-laki itu bertanggung jawab terhadap rumahnya(keluarganya) (HR. Bukhari dan muslim)

Segala sesuatu yang diberikan /diinfakkan oleh seorang laki-laki dalam rumah tangganya untuk istrinya
anaknya dan pelayannya maka itu menjadi shadaqah baginya. (HR Thabrani)

“Bukankah untuk ibadah kita menikah?” tanya saya kepada ukhti dalam suratnya.

Perjuangan menjaga komitmen menjadikan pernikahan benar-benar sebagai ladang ibadah. Inilah yang mewarnai pasangan muda ini di awal-awal rumah tangganya. Lebih memilih kondisi ekonomi pas-pasan demi kemandirian dan tanggung jawab atas pilihan hidup untuk menikah disaat kuliah. Pernak-pernik yang mengharu biru meramu perjuangan meraih sukses kuliah, menjaga komitmen ibadah dan dakwah, serta menikmati romantisme sebagai pengantin muda.

Untuk mereka yang mengharap cinta yang tidak membuahkan nista dan cerita sukanya tidak berakhir sengsara. Untuk mereka yang menghasratkan cinta tetapi tanpa menodainya, tidak meminggirkan etika, tidak mengabaikan norma, dan tidak melangkahi agama. Untuk mereka yang mendambakan cintanya benar-benar indah, berharga, bermakna, serta mengalirkan bahagia yang sesungguhnya.

Untuk mereka yang mengangankan cintanya penuh cita rasa tetapi juga menjadi ladang ibadah kepada-Nya dan ittiba’ (mengikuti) sunnah Rasul-Nya. Untuk mereka yang memperjuangkan cintanya menjadi harmoni antara pemenuhan hak diri dengan amal shalih. Untuk mereka yang sedang meniti cinta yang menjanjikan ketenteraman di kehidupan dunia ini dan kedamaian di Akhirat nanti.

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan
hanya yang baik buat kita. Amin.

 
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukanmereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)
Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memeliharakehormatannya” . (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majahhadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ʽalaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasihdan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)
semoga Allah akan mentakdirkan cinta kita di dalam rumah -Nya , rumah dan tempat paling suci di muka bumi. Tempat segenap umat Islam melakukan ibadah dan kebaikan. Tempat yang paling dicintai Allah, tempat tujuan orang-orang shalih.
“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)
Itulah janji hamba Allah untuk menggapai ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala . Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Yang sedang mengalami, bisa jadikan kisah ini sebagai teman berbagi. Yang sedang di ambang pintu menjalan pernikahan i, kuatkan keteguhan anda untuk memasuki. Yang belum membayangkan, cermati Artikel ini karena mungkin sebentar lagi andalah pelakunya.

Wassalam ,


Andi .Muhammad

Sumbernya

Jumat, 02 Juli 2010

Jadikanlah kegembiraan itu sebagai syukur dan kesedihan itu sebagai sabar

Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah (yang sebenar-benarnya).” ( Al-Anbiya`: 35 )

Di dalam hidup kita akan senantiasa melewati cobaan dan ujian yang akan menempa mentalitas kita agar kita menjadi matang dan dewasa dari sebelumnya. Tempaan itu dalam berbagai bentuk dan wujud sesuai dengan kadar dan kondisi masing-masing diri kita.

Ikrimah rahimahullah pernah berkata : “Semua orang itu pasti bergembira dan bersedih, tapi jadikanlah kegembiraan itu sebagai syukur dan kesedihan itu sebagai sabar ”

Ketika kita dulu masih bayi senantiasa mendapatkan apa yang kita inginkan kemudian disapih, bisa jalan sendiri dan bisa berpikir sendiri, mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Setiap perbuatan selalu memiliki konsekwensi yang harus kita pertanggungjawaban. Itulah yang disebut dengan kedewasaan diri. Kedewasaan ditentukan oleh kematangan emosial diri kita namun lingkungan dimana kita berada juga mempengaruhinya. Semua yang kita lihat, kita rasakan berpengaruh dalam penbentukan kedewasaan diri kita.

Hudzaifah ibnul Yaman mengatakan, “Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan sesuatu melainkan dari yang kecil hingga yang besar kecuali musibah. Adapun musibah, Allah menciptakannya dari keadaan besar kemudian akan menjadi kecil.

Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pendewasaan diri kita adalah ujian, cobaan, musibah, kesedihan dan penderitaan. Jika kita ditimpa dengan cobaan, ujian, musibah, kesedihan dan penderitaan yang begitu berat akan mampu merubah diri kita. Kita dihadapkan kepada beban yang begitu berat sanggup atau tidak, suka atau tidak suka kita harus menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi. Kita harus mampu memetik pelajaran dari setiap masalah yang hadir dalam hidup kita. Kita belajar untuk menerima keadaan, belajar bersabar, belajar menyelesaikan masalah yang menjadikan kita lebih dewasa dalam hidup ini.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :“Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.[HR. Bukhari no. 1283, dari Anas bin Malik]

Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah.

Ingatlah selalu janji ALLAH Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya berikut ini :“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).”
(QS. Az Zumar: 10)


Ketika kita menangis, bersedih, mengomel, menyalahkan keadaan itu bertanda kita belum dewasa namun begitu kita mampu menyelesaikan setiap masalah yang kita hadapi dengan baik maka kita semakin lebih dewasa. Jadi sambutanlah setiap masalah, cobaan, penderitaan dengan penuh suka cita sebab telah hadir anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mendewasakan diri kita. Sebagaimana Firman Allah,

'Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan dirimu. Dan juga kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.' (QS. ali-Imran : 186).


Semoga ALLAH menganugerahkan kesabaran kepada kita semua... Amin Allahumma Amin...


Wassalam,


Andi .Muhammad

Sumber

Kamis, 01 Juli 2010

Pernahkah kita mendengar akhir kehidupan yang lebih indah daripada ini?

Hidup itu bukanlah untuk hidup,
tapi untuk maha hidup,
hidup bukan untuk mati,
tapi mati itulah untuk hidup,

janganlah takut mati,
juga jangan cari mati,
jangan lupakan mati
tapi rindukanlah mati...
karena mati adalah
satu-satunya pintu gerbang berjumpa dgn Nya....

Ya Allah aku rindu kepada Mu...
Jadikanlah kami mati dlm khusnul khootimah.....
Amiin ya Rabbal alamin!